seakan letih menunggu hari, berjalan ku sepanjang sungai nil
dan seluas gurun pasir bahkan lebih dari ribuan kilo,
dan seakan malam, siang, langit, bumi, matahari, bulan,dan bintang
seakan enggan tuk menyapaku hanya nyanyian rindu dari angin
dan embun pagi yang slalu bersanding mesra pada kekuatanku ini,
bahkan setiap gang dan persimpangan jalan tlah ku lalui tak memberi arti
dalam hidupku di mana mawar yang harum dimana rembulan yang mesra
dimana prajurit bintang yang indah dengan kedipannya
di mana siang yang indah, mengapa hanya ada malam yang gelap dan pekat...?
oh....
dan ternyata mereka bersemayam di dalam hati ini
dan mengalir di setiap inci tubuhku masuk ke setiap sel darahku dan menjadi
mesin di syarap dan otak ku hingga setelah ku sadari dia tlah menjadi armada
di dalam tubuhku, hingga aku bisa bicara dengan sopan dan orang pun
mengerti apa yang kukatakan, jati diri kau tak bisa di cari karna kau
akan datang seiring berkembangnya usia dan pemikiranku.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar