gendut tubuhku tak seperti nasibku
kemana angin kesitu ku melangkah
perang ide, perang pendapat bahkan
perang sahabat, sehingga banyak
anak manusia tak seperti manusia
banyak pemimpin tak seperti pemimpin
ku ingin mengejar matahari mana bisa ku raih
ku ingin memecah karang tentu jariku remuk semua
tujuh lapis langit tujuh lapis bumi hanya bisa ku tonton
dengan mata telanjang,
rindu pulang ke rumahsedang menggoda dan
sedang bermain di sanubariku tak kuat ku
menahan rasa iri kepada saudaraku hingga
akhirnya aku balas semua apa yang pernah
aku pendam dan akhirnya aku makin sesat
ilmuku di tarik tuhan sadar ku pun kabur hingga saat ku buka mata
retnyata ku sedang berjalan di atas duri dan sedang berlari telanjang
aku pintar tapi sok pintar, aku pandai tapi sok pandai, aku pandai menjerat
tapi aku terjerat, ternyata matamu seperti malaikat.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar